Selasa, 10 Mei 2011
" Membangun Kebersamaan "
19.15 | Diposting oleh
Abu Ghibran Al Ghifari
Persaudaraan Sejati, demikianlah isu sentral yang diangkat Jurnal Kantor Departemen Agama Kabupaten Timor Tengah TTU dalam terbitan edisi perdananya. Persaudaraan sejati adalah persaudaraan yang tidak mengenal batas, persaudaraan yang bersumber dari kasih sayang yang tulus, jiwa yang bersih dan hati yang ihklas. Tuhan tidak membeda-bedakan bangsa, suku, warna kulit, kaya, miskin, jenis kelamin maupun agama. Yang Tuhan inginkan adalah bagaimana dengan perbedaan tersebut kita bersaudara dan saling melengkapi. Orang Kupang bilang :
KITONG SAMUA BASUDARA, Mengapa ?
Karena, kita punya pencipta yang sama yaitu Allah Tuhan Yang Maha Esa,
Kita punya nenek moyang yang sama yaitu Adam dan Hawa,
Kita punya tempat tinggal yang sama yaitu dunia yang fana,
Kita punya tempat kembali yang sama yaitu alam akhirat,
Kita punya tugas pokok yang sama di bumi Allah ini, yaitu beribadah kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa,
dan yang terakhir tapi tidak boleh dilupakan adalah :
Kita semua akan mati dan yang kita bawa hanya amal dan ibadah kita yang diperhitungkan di Yaumil Akhirat kelak.
Orang bijak mengatakan :
” Tiada Kedamaian tanpa kerukunan,
Tiada Kerukunan tanpa Toleransi,
Tiada Toleransi tanpa Kasih sayang,
Dan Kasih Sayang inilah salah satu sumber persaudaraan sejati”.
Pemahaman dan penafsiran teologi agama harus senantiasa mengedepankan semangat universal dari nilai-nilai ketuhanan, keagamaan dan kemanusiaan. Ini haruslah menjadi agenda sangat penting bagi setiap agama. Tuhan tidak memaksa hamba-Nya untuk beragama tertentu, sehingga tidak dibenarkan seseorang memaksakan kepercayaannya / agamanya kepada orang lain yang sudah beragama. ”TTU 2010 Umat Beragama Indah Rukun Mengharum” inilah cita-cita kita untuk saling menghargai dan menghormati inter dan antar umat beragama. Mari kita membangun kebersamaan dalam perbedaan. Kita tidak perlu membedakan hal-hal yang sama dan tidak menyamakan yang berbeda dalam keyakinan agama kita masing-masing.
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. ”(QS. Al-Hujaraat:13). Semoga dengan kesadaran baru dalam memaknai hidup dan agama, kita mampu menjadikan diri kita menjadi orang yang humanis, toleran dan penuh kasih sayang terhadap sesama, sehingga persaudaraan sejati yang kita cita-citakan bukan hanya menjadi angan-angan saja tapi juga dapat terealisasi dalam kehidupan nyata kita sehari-hari. (sumber : Kanwil Kemenag Prop. NTT)
Entri Populer
-
ISTI'JAL Menurut bahasa, kata isti’jal, i’jal, dan ta’ajul memiliki satu arti, yaitu : menuntut sesuatu dikerjakan atau diselesaik...
-
Materi ini, ana dapatin di : http://www.mimbarpenyuluh.com/2011/07/rincian-tugas-pokok-penyuluh-agama.html. untuk lebih jelasnya coba baca ...
-
“ Demi masa (waktu). Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh (kebaj...
-
jam Kaligrafi Ramadhan Karim ukuran default: width: 200 Height: 200 silahkan ubah ukuran default nya sesuai dengan kebutuhan di web/blo...
-
Penulis pada suatu waktu diminta untuk memberikan materi pada acara yang diadakan oleh satu LSM, dan mereka meminta penulis untuk menyampai...
-
Persaudaraan Sejati, demikianlah isu sentral yang diangkat Jurnal Kantor Departemen Agama Kabupaten Timor Tengah TTU dalam terbitan edisi...
-
Rukun Khutbah Jumat Rukun Khutbah Jum’at Rukun khutbah Jum’at dalam Madzab Syafi’i, 1. Memuji kepada Allah (Dengan membaca: “al-hamdulil...
-
Perubahan Zaman : Terjadinya perubahan zaman dapat pula mendorong seorang aktivis dakwah dan tokohnya berbuat isti'jaal. Saat ...
-
(perbedaan penetapan rukun khutbah dalam 4 Madzhab) Peranyaan dari Sudarmawan assalamu alaikum, kaif halk ustadz,smg tetap d...